Mohon maaf atas ketidak nyamanannya, user interface blog ini sedang dalam masa perbaikan





Pada hari rabu, 7 November 2018 Universitas Gunadarma mengirimkan perwakilan dari tiap-tiap BEMF yang ada untuk menghadiri pameran dan Forum Internasional bidang teknologi industri Pertahanan, Indo Defence 2018 Expo dan Forum yang secara resmi dibuka oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, di JIExpo Kemayoran, Jakarta.

Pembukaan pameran dan forum skala internasional yang digelar oleh Kementerian Pertahanan ini turut menghadirkan pameran dari berbagai negara di seluruh dunia.

Dalam kegiatan ini kami disuguhkan dengan berbagai benda yang berhubungan dengan kebutuhan kemiliteran mulai dari sistem keamanan informasi, pesawat tanpa awak, drone militer, kendaraan amfibi, tank, senjata api, hingga simulasi pelatihan terjun dari pesawat.

Dari sekian banyak stand pameran yang ada, sangat tidak memungkinkan jika saya menjelaskan seluruh stand yang ada sehingga saya hanyaakan memilih beberapa stand yang menurut saya paling menarik perhatian saya.


1) BBI (Balakosa Balin Indonesia)

Stand pertama yang dikunjungi yakni stand dari bbi atau balakosa balin indonesia. 

bbi memamerkan pesawat pengawas maritim eropa pertama yang berbasis UAS yang merupakan kependekan dari unmanned aircraft system 

Di stand ini ada 3 buah miniatur pesawat yang dipamerkan setiap jenis peswat yang dipamerkan merupakan jenis pesawat tanpa awak yang bertujuan untuk mengawasi perairan dari pelanggaran batas laut sertan nelayan ilegal dengan jangkauan area radar yang canggih. Selain mengawasi perairan pesawat ini juga dapat berfungsi sebagai pengawas tingkat polusi di udara.






2) Vietnam Defence Industry & VIETTEL

Pertama ada industri pertahanan Vietnam atau VDI dimana mereka memproduksi senjata api mulai dari pistol hingga laras panjang. Selain senjata api, Vietnam juga memamerkan replika dari drone serta pesawat buatan viettel. 






3) Ministry of National Defence Republic Poland


Tidak berbeda jauh dengan stand milik Vietnam, kementerian pertahanan nasional milik Polandia juga nampaknya tidak mau kalah dengan memamerkan perlengkapan militer berupa wearpack serta senjata infanteri besutan mereka di ajang ini.






4) GAZ Rusia

Di stand ini kami disuguhkan dengan 2 buah kendaraan darat yang jika dilihat dari luar saja bisa kelihatan bahwa kendaraan tersebut ditujukan untuk melalui medan berat.


Diantara kedua kendaraan darat ini salah satunya yaitu sebuah heavy-duty truck dengan inisial URAL 432007-31 6x6.

kelebihan truck beroda 6 tersebut yakni dapat mendaki pada kemiringan maksimal 31 derajat dengan muatan penuh, tetap stabil walaupun sebagian roda melalui hambatan setinggi maksimal 550mm, dapat melalui area tergenang dengan ketinggian maksimal 1,7 meter serta mengatasi parit sedalam 0,6 meter tanpa guncangan dan tetap stabil.



5) Turkish Aerospace & Nurol Makina 


Kedua barang yang dipamerkan disamping merupakan buatan asal Turki, digambar kanan dapat dilihat kendaraan militer tangguh darat sedangan di sebelah kiri merupakan sebuah pesawat tipe UAV (Unmanned Aerial Vehicle) yang menjadi salah satu primadona di Hall B1 JIExpo.

Pesawat itu memiliki sebutan Anka, dilengkapi dengan kemampuan komunikasi satelit dan roket seberat 22kg, pesawat yang memiliki lebar sayap 17,3 meter ini mampu membawa muatan seberat 200kg dan sanggup bertahan selama 24 jam penuh.

Nampaknya ajang ini menjadi kesempatan untuk menunjukan kesiapan dan keterbukaan Turkish Aerospace dalam menjalin kerjasama dengan industri lokal Indonesia dikemudian hari.



6) Indonesia
Setelah dibuat takjub dengan ciptaan serta invoasi kemiliteran dari berbagai negara asing, tentu saya penasaran dengan seperti apa wajah stand-stand asal Indonesia.

Yang pertama saya mengunjungi stand dari TNI, walaupun pada gambar hanya terlampir TNI angkatan laut serta udara

Seperti angkatan militer pada umumnya, yang dipamerkan di stand TNI berupa berbagai jenis senjata infanteri ringan, miniatur kendaraaan berat darat, sistem jaringan keamaanan serta replika dari pesawat tempur yang memukau. 


Berikutnya ada stand pameran gabungan dari beberapa perusahaan BUMN bertajuk "Synergy for the Nation".


Pada gambar sebelah kiri bisa dilihat sebuat tank yang dinamai Harimau produksi PT Pindad. Sedangkan disampingnya terihat sebuat miniatur pesawat serba guna hasil kerja sama beberapa BUMN Indonesia.



Dan untuk penutup kunjungan, saya menyempatkan untuk menengok stand dari pesawat R80 karya arsitek pesawat, BJ Habibie yang merupakan satu-satunya pesawat yang akan menjadi sejarah baru penerbangan Indonesia.

Pada pameran ini ditampilkan miniatur berskala kecil dari pesawat R80 serta simuasi digitalnya, selain memamerkan miniatur dan simulasi R80, dipamerkan R80 pada ajang kali yaitu untuk meningkatkan serta megajak masyarakat Indonesia seberapa pentingnya berpastisipasi dalam crownfunding demi tercukupinya biaya pengembangan pesawat R80 senilai 1,5 Milyar USD atau setara dengan 20 Trilyun Rupiah.

Demikianlah kunjungan kami dalam kegiatan Indo Defence 2018.


All time Views

Diberdayakan oleh Blogger.