Mohon maaf atas ketidak nyamanannya, user interface blog ini sedang dalam masa perbaikan
TUGAS SOFT SKILL
EKONOMI TEKNIK

Nama : Tedy Nugraha / 16415829
Kelas : 3IB01


Cash Flow


     Arus kas (cash flow) adalah suatu laporan keuangan yang berisikan pengaruh kas dari kegiatan operasi, kegiatan transaksi investasi dan kegiatan transaksi pembiayaan/pendanaan serta kenaikan atau penurunan bersih dalam kas suatu perusahaan selama satu periode.

   Menurut PSAK No.2 (2002 :5) Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas. Laporan arus kas merupakan revisi dari mana uang kas diperoleh perusahaan dan bagaimana mereka membelanjakannya. Laporan arus kas merupakan ringkasan dari penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama periode tertentu (biasanya satu tahun buku).

Laporan arus kas (cash flow) mengandung dua macam aliran/arus kas yaitu :
1. Cash inflow
Cash inflow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang melahirkan keuntungan kas (penerimaan kas). Arus kas masuk (cash inflow) terdiri dari:
•    Hasil penjualan produk/jasa perusahaan.
•    Penagihan piutang dari penjualan kredit.
•    Penjualan aktiva tetap yang ada.
•    Penerimaan investasi dari pemilik atau saham bila perseroan terbatas.
•    Pinjaman/hutang dari pihak lain.
•    Penerimaan sewa dan pendapatan lain.

2. Cash out flow
Cash out flow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang mengakibatkan beban pengeluaran kas. Arus kas keluar (cash out flow) terdiri dari :
•    Pengeluaran biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya pabrik lain-lain.
•    Pengeluaran biaya administrasi umum dan administrasi penjualan.
•    Pembelian aktiva tetap.
•    Pembayaran hutang-hutang perusahaan.
•    Pembayaran kembali investasi dari pemilik perusahaan.
•    Pembayaran sewa, pajak, deviden, bunga dan pengeluaran lain-lain.
Laporan arus kas ini memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas dari perusahaan dari suatu periode tertentu, dengan mengklasifikasikan transaksi berdasarkan pada kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.

Aktivitas Operasi
   Aktivitas operasi menimbulkan pendapatan dan beban dari operasi utama suatu perusahaan. Karena itu aktivitas operasi mempengaruhi laporan laba rugi, yang dilaporkan dengan dasar aktual. Sedangkan laporan arus kas melaporkan dampaknya terhadap kas. Arus masuk kas terbesar dari opersi berasal dari pengumpulan kas dari langganan. Arus masuk kas yang kurang penting adalah penerimaan bunga atas pinjaman dan dividen atas investasi saham. Arus keluar kas operasi meliputi pembayaran terhadap pemasok dan karyawan, serta pembayaran bunga dan pajak.

Aktivitas Investasi
   Aktivitas investasi meningkatkan dan menurunkan aktiva jangka panjang yang digunakan perusahaan untuk melakukan kegiatannya. Pembelian atau penjualan aktiva tetap seperti tanah, gedung, atau peralatan merupakan kegiatan investasi, atau dapat pula berupa pembelian atau penjualan investasi dalam saham atau obligasi dari perusahaan lain.
   Pada laporan arus kas kegiatan investasi mencakup lebih dari sekedar pembelian dan penjualan aktiva yang digolongkan sebagai investasi di neraea. Pemberian pinjaman juga merupakan suatu kegiatan investasi karena pinjaman menciptakan piutang kepada peminjam. Pelunasan pinjaman tersebut juga dilaporkan sebagai kegiatan investasi pada laporan arus kas.

Aktivitas Pendanaan
   Aktivitas pendanaan meliputi kegiatan untuk memperoleh kas dari investor dan kreditor yang diperlukan untuk menjalankan dan melanjutkan kegiatan perusahaan. Kegiatan pendanaan mencakup pengeluaran saham, peminjaman uang dengan mengeluarkan wesel bayar dan pinjaman obligasi, penjualan saham perbendaharaan, dan pembayaran terhadap pemegang saham seperti dividen dan pembelian saham perbendaharaan. Pembayaran terhadap kreditor hanyalah mencakup pembayaran pokok pinjaman.

Manfaat Cash Flow
   Adapun kegunaan dalam menyusun estimasi cash flow dalam perusahaan sangat berguna bagi beberapa pihak terutama manajement. Diantaranya:
1) Memberikan seluruh rencana penerimaan kas yang berhubungan dengan rencana keuangan perusahaan dan transaksi yang menyebabkan perubahan kas.
2) Sebagian dasar untuk menaksir kebutuhan dana untuk masa yang akan datang dan memperkirakan jangka waktu pengembalian kredit.
3) Membantu menager untuk mengambil keputusan kebijakan financial.
4) Untuk kreditur dapat melihat kemampuan perusahaan untuk membayar kredit yang diberikan kepadanya.

Dalam menyusun sebuah laporan arus kas, terlebih dahulu kita menyusun data posisi keuangan agar mudah dalam menganalisis efek kas dalam aktivitas perusahaan. Data posisi keuangan dapat kita peroleh dari laporan laba atau rugi konsolidasi dan neraca konsolidasi dua periode terakhir. Selain itu data tersebut juga dapat diperoleh dari transaksi-transaksi (data-data) khusus yang memiliki efek terhadap posisi keuangan perusahaan.
       Setelah pemilihan data tersebut, kita juga perlu memverifikasi data yang telah tersusun ke dalam salah satu kategori aktivitas perusahaan. Ini dapat kita ketahui melalui analisis efek perubahan saldo sebuah akun dalam jenis aktivitas yang dijalankan perusahaan.

Ada 5 langkah dalam penyusunan Cash Flow :
-Menentukan minimum kas
-Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
-Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi -deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ke- 3.
-Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi financial dan budget kas yang final.
-Perubahan modal—tanpa melihat buku kas.

Cara Membuat Cash Flow
Secara umum, laporan arus kas bisa dibuat dengan menggunakan dua metode/cara/teknik/pendekatan, yaitu: (1) metode langsung (direct method); dan (2) metode tak-langsung (indirect method).

Kedua metode ini, sesungguhnya, tidak jauh berbeda;
-Sama-sama melaporkan aliran kas
-Sama-sama mengelompokan transaksi kas ke dalam tiga kategori utama, yaitu: (a) arus kas dari aktivitas operasional; (b) arus kas dari aktivitas investasi; dan (c) arus kas dari aktivitas pembiayaan.
-Sama-sama merinci masing-masing kelompok besar di atas menjadi item-item yang lebih detail—sesuai dengan format laporan arus kas yang umum digunakan (silahkan lihat contoh formatnya).

Perbedaannya, terletak pada proses pembuatan laporannya, khususnya pada kelompok ‘arus kas dari aktivitas operasional’:
-Menggunakan metode langsung (direct method), kelompok ‘arus kas dari aktivitas operasional‘ disusun dengan menggunakan data transaksi yang diambil langsung dari BUKU KAS.
-Menggunakan metode tak-langsung (indirect method), kelompok “arus kas dari ‘aktivitas operasional’ disusun dengan menggunakan “Laporan Laba Rugi” yang dianggap sebagai representasi aktivitas operasional perusahaan.
Pertanyaannya: Apakah sebaiknya menggunakan metode langsung atau tak-langsung?
-Untuk pihak eksternal, tidak terlalu penting apakah menggunakan metode langsung atau tak-langsung, bagi mereka keduanya sama saja.
-Sedangkan untuk pihak internal (manajemen), dari pengalaman saya sendiri, mereka lebih menyukai laporan arus kas yang disusun dengan menggunakan metode tak langsung. Mengapa? Karena mereka bisa melihat gambaran mengenai kelogisan hubungan antara pendapatan bersih dengan aliran kas bersih yang berasal dari aktivitas operasional perusahaan.

“Dari sisi kita sendiri (sebagai penyusun laporan), mana yang lebih mudah; direct atau indirect method?”
Menurut saya pribadi, relative. Masing-masing orang memiliki kebiasaan dan preference yang berbeda. Kebiasaan dan preference inilah yang menentukan mana yang akan terasa lebih mudah. Yang jelas:
-Dengan direct method, anda bisa membuat laporan arus kas hanya dengan menggunakan buku besar kas—tanpa menunggu laporan laba rugi, neraca dan perubahan modal.
-Dengan indirect method, anda bisa membuat laporan arus kas hanya dengan menggunakan neraca, laporan laba rugi dan perubahan modal—tanpa melihat buku kas.

Contoh Soal :
Diberikan contoh soal dan jawabannya mengenai Statement of cash flow:
Laporan keuangan PT. Karya Abadi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 :

Laba bersih …………………………………………………..   Rp. 150.000.000
Penjualan …………………………………………………….   Rp. 750.000.000
Harga Pokok Penjualan ………………………………………   Rp. 450.000.000
Beban Penyusutan …………………………………………...   Rp.   80.000.000
Beban Operasi ……………………………………………….   Rp.   62.000.000
Beban Bunga …………………………………………………  Rp.     8.000.000
Pengumuman Dividen dan dibayar …………………………..  60 % dari Laba

Neraca komperatif untuk beberapa akun tertentu menunjukkan saldo sebagai berikut :

Keterangan
31 Desember 2017
31 desember 2016
Piutang Usaha
Rp. 30.000.000
Rp. 55.000.000
Persediaan
Rp. 70.000.000
Rp. 40.000.000
Utang Usaha
Rp.25.000.000
Rp. 40.000.000
Utang Bunga
Rp. 0
Rp. 2.000.000

Hitunglah jumlah kas bersih yang dihasilkan / digunakan dalam aktivitas operasi untuk tahun 2017 baik menggunakan metode langsung maupun tidak langsung !
Jawab :
·    *Metode Langsung/ Direct Method :
Arus kas dari Kegiatan Operasi :
Kas diterima dari pelanggan …………………………………… Rp. 775.000.000
( Berasal dari Penjualan + Piutang yang dibayar )
Kas dibayar untuk Persediaan …………………………………. ( Rp. 495.000.000 )
 ( Berasal dari HPP + Penambahan persedian + Pen.Utang )
Kas dibayar untuk Beban Operasi ……………………………... ( Rp.    62.000.000 )
Kas dibayar untuk bayar bunga ………………………………... ( Rp.    10.000.000 )
  ( Berasal dari beban bunga + utang bunga yg tlah dibayar )  
   
Net cash flow From Operating Activities  …………………..        Rp.  208.000.000

·    *Metode Tidak Langsung / Indirect Method
Arus kas dari Kegiatan Operasi :

Laba Bersih …………………………………………………..        Rp. 150.000.000
Penyusutan ……………………………………………………       Rp.   80.000.000
Penurunan dari Akun Piutang ……………………….............         Rp.   25.000.000
Peningkatan Persediaan ……………………………………....      ( Rp.  30.000.000 )
Penurunan dari akun Utang …………………………………..      ( Rp.  15.000.000 )
Penurunan dari Utang Bunga ………………………………...      ( Rp.    2.000.000 )

Net cash flow from Operating Activities ………………………      Rp. 208.000.000


Cara lain dalam penyusunan cash flow adalah:
-Membuat garis horizontal menunjukkan skala waktu

-Membuat tanda panah keatas jika menyatakan penerimaan atau inflow (+).

-Membuat tanda panah keatas jika menyatakan pengeluaran atau outflow (-).

-Cash flow dapat dilihat dari pihak siapa saja, karena masuk pada peminjam = keluar bagi pemberi.

-P (Present) adalah nilai uang pada saat dimulai proyek (pada saat sekarang) yaitu pembayaran yang hanya berlangsung hanya sekali pada tahun ke-0.

-F (Future) adalah pembayaran pada saat periode yang akan dating yaitu pembayaran yang akan datang yaitu pembayaran yang hanya berlangsung sekali pada tahun ke –n (sembarang).

-A (Annual) adalah pembayaran seri (tabungan) yaitu pembayaran yang terjadi berkali-kali tiap tahun dalam jumlah yang sama besar dilakukan tahun pertama hingga tahun ke n sebesar A.

-Gradien naik adalah pembayaran yang terjadi berkali-kali tiap tahun naik yang sama secara seragam.

Gradien turun pembayaran yang terjadi berkali-kali tiap tahun naik yang menurun secara seragam.

Berikut adalah contoh soal dengan pemakaian cash flow sebagai diagramnya:
1. Saya mendepositokan sebesar $3500 dengan bunga 9%. Berapa jumlah uang saya pada akhir tahun ke -7 serta buat diagram cash flownya ?
Diketahui : P = $3500
i% =9%
n = 5 tahun

Ditanya : F…?
Cash flow diagram?

Jawab:
Cash flow diagram:
F….?
Cara pertama dengan menggunakan notasi perhitungan standar:
F = P (F/P ; i% ; n)
F = $3500 (F/P ; 9% ; 7)
F = P (1+i%)^n
F = $3500 (1+9%)7
F = $3500 (1+0,09)7
F = $3500 (1,09)7
F = $3500 (1,828)
F = $6398
Cara kedua dengan menggunakan tabel suku bunga**:
F = P (F/P ; i% ; n)
F = $3500 (F/P ; 9% ; 7)
F = $3500 (1,828**)
F = $6398

2. Putri adalah pemegang polis asuransi beasiswa. Tiap bulan biayanya sebesar $100 selama 13 tahun. Berapa
seharusnya uang yang putri terima jika bunganya sebesar 20% per tahun?
Solusi :
Diketahui : A = $100 x 12 bulan = $1200
i% =20%
n = 13 tahun

Ditanya : F…?
Cash flow diagram?

Jawab:
Cash flow diagram:
F….?
Cara pertama dengan menggunakan notasi perhitungan standar:
F = A (F/A ; i% ; n)
F = $1200 (F/A ; 20% ; 13)
F = A [(1+i%)n -1] / i%
F = $1200 [(1+20%)13 -1] / 20%
F = $1200 [(1+0,20)13 -1] / 0,20
F = $1200 [(1,20)13 -1] / 0,20
F = $1200 [10,699 -1] / 0,20
F = $1200 [9,699] / 0,20
F = $11639,185 / 0,20
F = $58196
Cara kedua dengan menggunakan tabel suku bunga**:
F = A (F/A ; i% ; n)
F = $1200 (F/A ; 20% ; 13)
F = $1200 (48,497**)
F = $58196

All time Views

Diberdayakan oleh Blogger.